Ternyata beginilah Indonesia. Negara yang layak disebut sebagai lahan hijau bagi politikus. Melihat fakta bahwa Negara Indonesia termasuk Negara yang tertinggal, elit politik sibuk bermanuver demi terwujudnya kepentingan golongannya maupun kepentingan pribadi. Mengaku wakil rakyat, tetapi sibuk bermain dengan kekuasaan yang dimilikinya. Jika melihat konteks Negara Indonesia yang merupakan Negara demokrasi dimana kekuasaan tertinggi barada ditangan rakyat, hal tersebut sangat tidak sesuai dengan kenyataan yang berlaku di Indonesia sekarang ini. Nyatanya partai politik lah yang menggenggam kekuasaan. Dengan bermodal SekGab (Sekretariat Gabungan), partai politiklah yang memegang aturan mainnya.
Lihatlah ketika rakyat menjerit karena kesejahteraan yang tak kunjung didapat, anggota dewan terhormat justru berdebat mengenai pembangunan gedung DPR yang menghabiskan bertriliun-triliun uang rakyat. Kegiatan yang sebenarnya tidak perlu dilakukan ketika rakyat masih terpuruk yakni studi banding ke luar negeri yang dilakukan anggota dewan.